Rabu, 14 Maret 2012

TABEL SPESIFIKASI

Tabel spesifikasi membantu guru dalam mengadakan penilaian terhadap murid-muridnya juga berguna untuk dirinya sendiri supaya lebih profesional dalam menyusun tes. Untuk menjaga agar tes yang kita susun tidak menyimpang dari bahan (materi) serta aspek kejiwaan (tingkah laku) yang akan dicakupi dalam tes, dibuatlah tabel spesifikasi. Sementara dalam segi bentuk, table spesifikasi meerupakan table yang memuat tentang perincian materi dan proporsi tingkah laku beserta proporsi yang sesuai dengan kriteria yang dikehendaki oleh penilai

Contoh:
Aspek yang diungkapPokok Materi
Ingatan
(I)
Pemahaman
(P)
Aplikasi
(A)
Jumlah
Bagian IBagian II Bagian (terakhir)
…………
…………
…………
…………….
……………..
……………..
………….
………….
………….
………….
…………
…………
Jumlah
………..
…………….
…………..
…………
Tabel spesifikasi mempunyai kolom dan baris, sehingga tampak hubungan antara materi dengan aspek yang tergambar dalam TIK. Sebenarnya penyusunan tes bukan hanya mengingat hubungan antara dua hal tersebut tetapi empat hal yaitu hubungan antara materi, TIK, kegiatan belajar, dan evaluasi.
Contoh kaitan antara TIK, materi, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi adalah sebagai berikut:

Cara Pembuatan Tabel Spesifikasi
Dalam pembuatan tabel spesifikasi langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendaftar pokok-pokok materi yang akan di teskan kemudian memberikan imbangan bobot untuk masing-masing pokok materi.
Contoh:
Akan membuat tes untuk Akuntansi kelas XI SMA. Pokok-pokok materinya adalah;
  1. Jurnal umum                                                                                              (2)
  2. Bukuk besar                                                                                              (3)
  3. Jurnal penyesuaian                                                                                    (4)
  4. Laporan keuangan (Neraca, Lap. Laba rugi, Lap. Perubahan ekuitas)     (6)




Langkah kedua yaitu memindahkan pokok-pokok materi ke dalam tabel dan mengubah indeks menjadi persentase
TABEL SPESIFIKASI UNTUK MENYUSUN SOAL EKONOMI KELAS XI
Aspek yang diungkapPokok Materi
Ingatan
(I)
Pemahaman
(P)
Aplikasi
(A)
Jumlah
Jurnal Umum (13%)


4
Buku Besar (20%)


6
Jurnal Penyesuaian (27%)


8
Laporan Keuangan (40%)


12
Jumlah


30

Langkah ketiga yaitu merinci banyaknya butir soal untuk tiap pokok-pokok materi, dan angka ini ditulis pada kolom paling kanan. Caranya yaitu dengan membagi jumlah butir soal (disini ada 30 buah) menjadi 4 bagian berdasarkan imbangan bobot yang tertera sebagai persentase
Dalam contoh ini dimisalkan akan disusun tes berbentuk obyektif dengan jumlah 30 butir soal berbentuk pilihan ganda, karena waktu yang disediakan adalah 60 menit, maka sebagai ancar-ancar waktu adalah bahwa untuk mengerjakan satu buah soal tes objektif membutuhkan waktu 2 menit untuk membaca dan menjawabnya sehingga jika disediakan waktu 60 menit untuk tes, maka dapat disusun butir soal sejumlah: 60 buah soal berbentuk objektif (60 menit), Jadi banyaknya butir soal sangat ditentukan oleh waktu yang tersedia dan bentuk soal.
  1. Menyusun Materi yang Seragam
Yang dimaksud “seragam” disini adalah bahwa antara pokok materi yang satu dengan pokok materi yang lain mempunyai kesamaan dalam imbangan aspek tingkah laku. Misalnya 50% untuk ingatan, 30% untuk pemahaman, dan 20% untuk aplikasi. Selanjutnya banyaknya butir soal untuk setiap sel (kotak kecil) diperoleh dengan cara menghitung persentase dari banyaknya soal bagi tiap pokok materi yang sudah tertulis di kolom paling kanan.
Contoh:
Aspek yang diungkapPokok Materi
Ingatan
(50%)
Pemahaman
(30%)
Aplikasi
(20%)
Jumlah
Jurnal Umum (13%) (A) (B) (C)
4
Buku Besar (20%) (D) (E) (F)
6
Jurnal Penyesuaian (27%) (G) (H) (I)
8
Laporan Keuangan (40%) (J) (K) (L)
12
Jumlah


30
Untuk mengisi/menentukan banyaknya butir soal untuk tiap sel adalah sebagai berikut:
Sel A = 50 % x 4 soal = 2 (2 soal)
Sel B = 30%  x 4 soal = 1,2 (1 soal)
Sel C = 20%  x 4 soal = 0,8 (1 soal)
Untuk memgisi sel-sel yang lain, dilakukan dengan cara yang sama seperti hal nya mengisi sel A, B, dan C. Disamping menggunakan cara seperti diatas, dalam menentukan jumlah butir soal untuk tiap-tiap pokok materi, ada lagi cara lain yang dapat diambil yaitu mulai dari pengisian sel-sel kemudian baru diperoleh jumlah soal tiap pokok materi
  1. Menyusun Materi yang Tidak Seragam
Untuk membuat tabel spesifikasi pokok-pokok materi yang tidak seragam, tidak perlu mencantumkan angka persentase imbangan tingkah laku di kepala kolom. Pemberian imbangan dilakukan tiap pokok materi didasarkan atas banyaknya soal untuk pokok materi itu dan imbangan yang dikehendaki oleh penilaian menurut sifat pokok materi yang bersangkutan.
Contoh:
Tabel Spesifikasi Penyusunan Tes ekonomi Kelas XI
Aspek yang diungkapPokok Materi
Ingatan
Pemahaman
Aplikasi
Jumlah
Bab I:  (30%)
[A]
[B]
[C]
15
Bab II: (40%)
[D]
[E]
[F]
20
Bab III  (30%)
[G]
[H]
[I]
15
Jumlah (100%)


50
Dalam keadaan seperti dicontohkan misalnya: BAB I mayoritas hafalan, BAB II mayoritas pemahaman, BAB III mayoritas aplikasi. Maka imbangan aspek tingkah laku, tidak dituliskan pada kepala kolom. Penentuan angka yang menunjukkan banyaknya butir soal pada tiap sel, ditentukan per BAB. Misalnya: untuk Bab I, Ingatan 60%, pemahaman 20%, aplikasi 20%, maka:
Sel A = 60% x 15 soal = 9 soal
Sel B = 20% x 15 soal = 3 soal
Sel C = 20% x 15 soal = 3 soal
Untuk Bab II, ingatan 20%, pemahaman 50%, aplikasi 30%, maka:
Sel D = 20% x 20 soal = 4 soal
Sel E = 50% x 20 soal = 10 soal
Sel F = 30% x 20 soal = 6 soal
Untuk Bab III, ingatan 20%, pemahaman 20%, aplikasi 60%, maka:
Sel G = 20% x 15 soal = 3 soa
Sel H = 20% x 15 soal = 3 soal
Sel I  = 60% x 15 soal = 9 soal
Setelah menyusun table spesifikasi, ada beberapa langkah lagi yang harus dilakukan oleh penilai. Terdapat dua langkah lagi sebagai tindak lanjut sesudah penyususnan tabel spesifikasi untuk memperoleh seperangkat soal tes yaitu:
a.   Menentukan bentuk soal. Ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan bentuk soal yaitu waktu yang tersedia dan sifat materi yang diteskan.
.
b.  Menuliskan soal-soal. Langkah terakhir dalam penyusunan tes adalah penulisan soal-soal tes (item writing). Langkah ini merupakan langkah penting karena kegagalan dalam hal ini dapat berakibat fatal. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan soal-soal tes yaitu:
1)         Bahasanya harus sederhana dan mudah dipahami.
2)         Suatu soal tidak boleh mengandung penafsiran ganda/membingungkan.
3)         Cara mengenal kalimat atau meletakkan/menata kata-kata perlu diperhatikan agar tidak ditafsirkan salah.
4)         Petunjuk mengerjakan. Petunjuk ini harus dituliskan sedemikian rupa sehingga jelas, dan siswa tidak bekerja menyimpang dri yang dikehendaki guru.
Untuk memperoleh sebuah tes yang standar, harus dilakukan uji coba (try out) berkali-kali sehingga diperoleh soal-soal yang baik. Dengan mengadakan uji coba terhadap soal-soal tes yang sudah disusun, maka akan memperoleh manfaat yaitu: pengalaman menggunakan tes tersebut, mengetahui kesukaran bahasa, mengetahui variasi jawaban siswa, mengetahui waktu yang dibutuhkan, dan lain-lain.
Daftar Pustaka:
Arikunto Suharsimi, 2007, Evaluasi Pendidikan (revisi), Jakarta: Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar