Sebelum
mempelajari mengenai asesmen lebih jauh, marilah kita pelajari pengertian
assesmen menurut beberapa ahli:
- Dodge
dan Bikart, asesmen merupakan proses memperoleh informasi tentang anak untuk menentukan keputusan
tentang pendidikannya.
- NAYC
menyatakan asesmen merupakan proses pengamatan, pencatatan, dan
selanjutnya pendokumentasian pekerjaan yang dikerjakan peserta didik dan
cara- cara peserta didik mengerjakannya, untuk dijadikan sebagai dasar
membuat berbagai keputusan yang mempengaruhi peserta didik.
- Khan,
Hardas, dan Ma menyatakan assesmen merupakan proses pendokumentasian,
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan keyakinan.
Pada dasarnya
asesmen adalah suatu kegiatan mencari tahu tentang potensi siswa melalui kegiatan pengamatan,
pencatatan, pendokumentasian pekerjaan siswa dan sebagainya yang dapat
digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan terbaik untuk siswa besrangkutan.
Asesmen
belajar sendiri memiliki dua tujuan, yaitu tujuan isi dan tujuan proses.
Asesmen yang berkaitan dengan tujuan isi digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh peserta didik telah mempelajari pengetahuan dan kemampuan spesifik.
Asesmen yang berkaitan dengan proses digunakan untuk mendiagnosiskekuatan dan
kelemahan peserta didik serta merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi peserta didik.
Tujuan asesmen
pembelajaran pada dasarnya tergantung padda penggunaan jenis- bjenis asesmen.
Jenis asesmen dalam pembelajaran yaitu:
1. asesmen
formatif dan sumatif
asesmen sumatif biasanya dilaksanakandiaakhir
pembelajaran, dan digunakan untuk membuat keputusan mengenai kenaikan kelas
peserta didik. Sedangkan asesmen formatif biasanya dilaksanakan selamapproses
pembelajaran berrlangsung. Salah satu bentuk asesmen frmatif adalah asesmen
diagnostic. Asesmen diagnostic mengukur pengetahuan dan keterampilan peserta
didik untuk mengidentifikasi program belajar yang sesuai dengan kemampuan
peserta didikk.
2. asesmen
objektif dan subjektif
asesmen bentuk objektif merupakan
bentuk pertanyaan yang memiliki satu jawaban yang benar. Sedangkan bentuk
subjektif adalah pertanyaan yang memiliki lebih dari sattu jawaban yang benar.
3. asesmen
acuan patokan dan acuan normative
asesmen acuan patokan biasanya
menggunakan tes acuan patokan, merupakan
asesmen yang digunakan untuk mengukur
kemampuan peserta didikberdasarkan criteria yang telah dittentukan sebelumnya.
Sedangkan asesmen acuan normative merupakkan asesmen yang distandarkan pada
kelompok individu yang kerjjanya dinilai dengan kinerja individu lain.
4. asesmen
formal dan Informal
Asesmen formal biasanya
diwujudkan dengan dokumen tertulis, seperti tes tertulis dan skor yang
diberikan dalam bentuk angka. Asesmen informal dilakukan bukan untuk menentukan
ranking peserta didik. Asesmen ini biasanya dilakukan dengan cara lebih
terbuka, seperti kegiatan observasi, inventori, partisipasi, dan diskusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar