Sabtu, 05 Mei 2012

Crime of Justice to be Basecamp Player of coruption


Crime is an extraordinary degree that carried by the evil of corruption. Buscaglia and Maria Dakolias Edgargo said in an Analysis of the cause of coruption in the judicary,the fight against corruption a major task to be undertaken and completed in the reform era is against corruption. Corruption is the source of all disasters and crime, or the root of all devils. more clearly corruption is the real terrorism because if we look the corruption is so cruel that criminals looted the money of millions and even hundreds of millions of rupiah, which should be distributed to poor people. enjoyed by the corrupt money is money burden of life and death of Indonesia's poor. corruption also destroyed hundreds of millions of hungry stomachs of the poor in Indonesia.

Judical war coruption is a big enemy to fight against thelaw . Integrity enforcement officials and the Moral law enforcement is the key factor against mob justice. Compact of all lines of work Judiciary, Executive, Judiciary Legeslatif especially in institutions. Judges, prosecutors, lawyers, court clerk, and court employees who are the players brokering case. And even more sad is the role of the university for smooth defense of the parties are willing to testify for the money. Whichever method is performed by the player of coruption  destroyed moral and integrity of law enforcement is an act that was condemned by all mankind. The main opposition is against the practice of Judical Coruption law enforcement officials who have betrayed the country and the people who have a big impact.
Although this is just a mere statement or theory, but hopefully a strategic step in the fight against corruption can be applied, such as the selection of law enforcement officers with high integrity and moral standards of the great religions, and officers who do not look anyone in any situation, especially in the face of the case , honesty is the key, each agency must control continuously, and the apparatus must be devoted according to their religion, have the legal knowledge is a better, supported by good rules and implemented has been of dream .


Versi Indonesia


Mafia Peradilan menjadi Basecamp Koruptor
Extra ordinary Crime merupakan gelar yang disandang oleh kejahatan korupsi. Menurut Edgargo Buscaglia dan Maria Dakolias dalam an Analysis of the cause of coruption in the judicary mengatakan perang melawan korupsi tugas utama yang harus dilakukan dan diselesaikan dalam era reformasi adalah melawan korupsi .korupsi merupakan sumber dari segala bencana dan kejahatan atau the root of all devils. lebih jelas lagi korupsi merupakan the real terorisme karena jika kita lihat koruptor begitu kejam karena uang yang dijarah koruptor jutaan bahkan ratusan juta Rupiah yang seharusnya dapat disalurkan kepada rakyat yang membutuhkan. uang yang dinikmati para koruptor merupakan uang hidu-mati penduduk miskin Indonesia. Koruptor juga mengeboom ratusan juta perut kelaparan orang miskin di Indonesia.
Perang Judical coruption merupakan musuh besar yang harus dilawan para Aparat penegak Hukum.Integritas dan Moral para penegak hukum menjadi kunci utama melawan mafia peradilan. Kerja kompak dari segala lini Yudikatif , Eksekutif , Legeslatif khususnya pada lembaga Yudikatif. Hakim, Jaksa, Pengacara, Panitera , dan pegawai pengadilan yang merupakan pemain makelar perkara. Dan yang lebih miris adalah peran para Perguruan tinggi demi kelancaran pembelaan para pihak terkait rela demi uang memberikan kesaksian yang tidak sepatasnya. Apapun cara yang dilakukan para korupstor demi mengguyahkan integritas dan moral para penegak hukum adalah tidakan yang dikutuk oleh semua umat manusia. Perlawanan paling utama adalah melawan praktik Judical Coruption aparat penegak hukum yang telah berkhianat pada negara dan rakyatlah yang mendapat dampak besar.
Walaupun ini hanya sebuah ucapan atau teori belaka, namun semoga Langkah strategis dalam melawan korupsi bisa diterapkan, seperti seleksi para aparat penegak hukum dengan standar integritas tinggi dan moral agama yang besar, dan aparat yang tidak memandang siapa saja dalam menghadapi situasi apapun khususnya dalam menghadapi perkara, kejujuran kunci utama, pengawasan disetiap instansi harus secara terus menerus , dan para aparat harus bertaqwa sesuai agama masing-masing , memiliki pengetauan hukum yang lebih, di dukung oleh aturan yang bagus dan dilaksanakan sesusai apa yang telah dicita-citakan.

Sumber : Denny Indrayanna . Negeri Para Mafi oso, Jakarta : Kompas 2008
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar